View Allnasional

Sosial

Hukum

Latest News

Selasa, 30 Desember 2025

Sinergi TNI–Polri dan Pertamina Rapat Koordinasi Jelang Pengamanan Terminal BBM Plumpang Diperkuat Jelang Nataru 2025

Jakarta Utara, - Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), pengamanan Integrated Terminal BBM Plumpang diperkuat melalui sinergi lintas sektor. Polsek Koja bersama TNI, Pertamina, serta unsur pemerintah kelurahan menggelar rapat koordinasi rencana kesiapan pengamanan Satgas Nataru 2025 di wilayah Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Kegiatan tersebut berlangsung pada Selasa (30/12/2025) siang di Kafe Kembang Pitoe, Kelurahan Lagoa, dan dihadiri perwakilan Pertamina Terminal BBM Plumpang, unsur TNI, Polsek Koja, serta para lurah di wilayah Kecamatan Koja.

Head Operation Terminal BBM Plumpang, Mita Ulung, menegaskan bahwa Terminal BBM Plumpang merupakan objek vital nasional yang membutuhkan pengamanan maksimal, terutama menjelang malam pergantian tahun.

“Setiap menjelang malam Tahun Baru, pengamanan menjadi perhatian utama kami.

Terminal BBM Plumpang adalah objek vital yang harus dijaga bersama. Kami membutuhkan dukungan penuh dari TNI, Polri, dan pemerintah wilayah,” ujar Mita Ulung.

Ia menjelaskan, pengamanan akan difokuskan pada sejumlah titik strategis dan pos pengamanan di area terminal guna memastikan kelancaran distribusi energi serta mencegah potensi gangguan keamanan.

Sementara itu, Kapolsek Koja Kompol Dr. Andry Suharto, S.H., M.H. menyampaikan bahwa Polsek Koja telah melakukan langkah-langkah preventif dengan menggandeng unsur kecamatan dan kelurahan, khususnya kepada masyarakat yang bermukim di sekitar Terminal BBM Plumpang.

“Kami telah mengimbau masyarakat agar tidak menyalakan kembang api maupun petasan pada malam Tahun Baru. Selain itu, spanduk imbauan juga telah kami pasang di sejumlah titik strategis di wilayah Kecamatan Koja,” kata Andry.

Kapolsek menambahkan, Polsek Koja siap memberikan dukungan penuh terhadap pengamanan Terminal BBM Plumpang. Apabila diperlukan tambahan personel, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Utara.

Rapat koordinasi ini menjadi bagian dari upaya antisipasi dini dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, sekaligus memastikan objek vital nasional tetap aman dan beroperasi optimal selama masa libur Nataru.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan ramah tamah. Seluruh rangkaian acara berakhir dalam keadaan aman dan kondusif.

Polri Tunjukkan Kepedulian, Polwan Polda Metro Jaya Bagi Roti dan Air Mineral ke Massa Aksi Buruh di Gambir


Jakarta Pusat — Polri menunjukkan pendekatan humanis saat mengamankan aksi unjuk rasa gabungan elemen buruh KSPI di depan Gedung BSI Tower/Danareksa, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (30/12/2025). Dalam kegiatan tersebut, Polwan Polda Metro Jaya membagikan roti dan air mineral kepada para peserta aksi sebagai wujud kepedulian dan pelayanan Polri kepada masyarakat yang tengah menyampaikan aspirasi.

Pelayanan aksi unjuk rasa ini melibatkan 350 personel gabungan dan berlangsung aman serta kondusif. Pengamanan objek dipimpin Kapolsek Metro Gambir Kompol Rezeki R. Respati dengan mengedepankan pendekatan persuasif dan dialogis.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro, mengatakan Polri hadir tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga memberikan pelayanan humanis agar penyampaian pendapat di muka umum berjalan tertib.

“Dengan pendekatan humanis, kami berharap kegiatan unjuk rasa dapat berlangsung lancar, aman, dan tidak mengganggu ketertiban umum,” ujar Kombes Pol Susatyo.

Sementara itu, Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Budi Hermanto, mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan darurat call center 110 apabila membutuhkan bantuan kepolisian.

“Layanan 110 siaga 24 jam dan dapat dimanfaatkan masyarakat bila membutuhkan bantuan atau melihat potensi gangguan kamtibmas,” katanya.

Hingga kegiatan berlangsung, situasi di sekitar lokasi aksi terpantau aman dan kondusif. Polri mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan suasana yang sejuk di Jakarta.

Rilis Akhir Tahun 2025, Polri Paparkan Capaian Operasional dan Perkuat Pendekatan Humanis Berbasis Kepercayaan Publik


Jakarta — Kepolisian Negara Republik Indonesia memaparkan capaian bidang operasional sepanjang tahun 2025 dalam rilis akhir tahun sebagai langkah reflektif dan bentuk akuntabilitas kinerja Polri kepada masyarakat. Paparan ini tidak sekadar menyajikan data dan angka, tetapi menggambarkan kehadiran Polri dalam menjaga stabilitas keamanan, ketertiban masyarakat, serta memberikan perlindungan, pengayoman, pelayanan, dan penegakan hukum yang presisi di seluruh penjuru negeri.

Asisten Utama Bidang Operasi (Astamaops) Kapolri Komjen Pol Fadil Imran menyampaikan bahwa sepanjang 2025, Polri telah melaksanakan 5 operasi terpusat dan 265 operasi kewilayahan. Operasi tersebut tidak hanya berfokus pada agenda nasional berskala besar seperti Operasi Ketupat dan Operasi Lilin, tetapi juga memperkuat kemandirian wilayah melalui ratusan operasi di tingkat polda untuk menjawab tantangan spesifik di masing-masing daerah.

“Rilis akhir tahun ini adalah bentuk pertanggungjawaban Polri kepada masyarakat. Ini refleksi kinerja kami sepanjang 2025 dalam mengoptimalkan pemeliharaan kamtibmas, perlindungan, pengayoman, pelayanan, serta penegakan hukum yang presisi,” ujar Komjen Pol Fadil Imran.

Ia menegaskan bahwa keamanan nasional tidak dapat dibangun oleh Polri sendiri. Sinergi lintas sektor menjadi kunci utama dalam menciptakan stabilitas yang berkelanjutan. Sepanjang 2025, Polri menjalin kerja sama dengan 5 kementerian, 4 lembaga, dan 2 unsur non-lembaga guna memastikan sistem keamanan nasional yang komprehensif dan inklusif.

Menurutnya, stabilitas keamanan juga memiliki dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Keberhasilan pengamanan berbagai agenda nasional dan internasional menjadi bukti bahwa keamanan merupakan investasi strategis.

“Keamanan adalah investasi ekonomi. Pengamanan World Water Forum terbukti meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bali sebesar 8,23 persen. Begitu pula pengamanan kunjungan Paus Franciscus yang menunjukkan Indonesia sebagai negara yang damai dan toleran di mata dunia,” jelasnya.

Komjen Fadil menambahkan, Polri memastikan setiap event besar yang diamankan mampu memberikan dampak positif langsung bagi perekonomian rakyat.

Dalam aspek reformasi operasional, Polri menegaskan bahwa perubahan tidak hanya menyentuh taktik di lapangan, tetapi juga filosofi mendasar tentang kehadiran negara dalam ruang-ruang demokrasi. Polri menempatkan penyampaian pendapat di muka umum sebagai hak konstitusional warga negara, dengan peran Polri sebagai penjamin dan pelayan keamanan publik.

Polri secara terbuka mengakui adanya kritik publik terkait penggunaan kekuatan yang dinilai tidak proporsional serta lemahnya fungsi negosiasi di lapangan. Kritik tersebut menjadi titik balik bagi institusi untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh.

“Kami berani mengakui kritik sebagai bagian dari proses transformasi. Dari situ kami melakukan pergeseran pendekatan, agar pengamanan tidak lagi berorientasi pada kekuatan semata, tetapi pada kepercayaan,” tegas Komjen Fadil.

Dalam dokumen kebijakan terbaru, Polri menetapkan tiga pilar utama pengamanan, yakni pendekatan dialogis berbasis hukum, proporsionalitas penggunaan kekuatan, serta integritas dan legitimasi. Ketiga pilar tersebut ditujukan untuk memastikan akuntabilitas institusi sekaligus menghadirkan sentuhan humanisme dalam setiap pelaksanaan tugas.

Sejalan dengan itu, Polri juga menggeser paradigma pengamanan aksi massa. Dari pendekatan crowd control yang represif, menuju crowd management, hingga paradigma ideal berupa mutual respect, di mana polisi hadir sebagai mitra publik dan masyarakat menghormati kehadiran polisi karena merasakan niat baik serta orientasi solusi.

“Pengamanan aksi tidak boleh lagi dilihat dari jumlah pasukan, tetapi dari kualitas interaksi antara polisi dan masyarakat. Inilah pendekatan yang lebih manusiawi dan berorientasi ke depan,” ungkapnya.

Selain menjaga stabilitas keamanan, Polri juga berperan aktif dalam penanggulangan bencana. Sepanjang 2025 tercatat ribuan kejadian bencana, dengan tanah longsor dan angin puting beliung sebagai bencana yang paling dominan. Jawa Tengah menjadi wilayah dengan frekuensi bencana tertinggi.

Fokus utama Polri diarahkan pada kecepatan respons berbasis pemetaan kekuatan personel agar bantuan dapat tiba lebih cepat saat bencana terjadi. Saat bencana melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat di akhir tahun, Polri hadir tidak hanya dengan personel, tetapi juga solusi konkret.

Di Aceh, tercatat 18 kabupaten/kota terdampak berat, dengan 133.000 rumah rusak dan 377.200 pengungsi. Polri mengerahkan 11.357 personel gabungan, menyalurkan 2.337,6 ton bantuan kemanusiaan, serta membangun 261 sumur bor untuk menjamin akses air bersih bagi masyarakat terdampak.

“Polri berkomitmen hadir tidak hanya pada fase tanggap darurat, tetapi hingga tahap pemulihan. Karena sejatinya tugas Polri bukan hanya menegakkan hukum, tetapi juga menegakkan kepercayaan publik,” pungkas Komjen Pol Fadil Imran.

Sampaikan Rilis Akhir Tahun 2025, Kapolri Ajak Doakan Korban Bencana di Sumatera


Jakarta - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan rilis akhir tahun 2025 yang digelar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (30/12/2025). Dalam kesempatan tersebut, Kapolri mengawali penyampaiannya dengan mendoakan para korban bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah Sumatera.

“Tentulah dalam kesempatan ini kami mengajak kita semua untuk bersama-sama mengheningkan cipta, khususnya terhadap saudara-saudara kita yang menjadi korban di Sumatera dan tentunya ini menjadi keprihatinan kita bersama,” ujar Sigit.

Kapolri juga menyampaikan doa bagi seluruh pihak yang terlibat dalam upaya penanganan dan pemulihan pascabencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia berharap seluruh bantuan yang diberikan dapat meringankan beban masyarakat terdampak.
Selain itu, Kapolri turut mengajak seluruh hadirin untuk mendoakan personel dan pegawai Polri yang meninggal dunia sepanjang tahun 2025. Ia menyampaikan harapan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan.

“Demikian juga dengan 915 pegawai negeri pada Polri yang saat ini sudah mendahului kita semua di sepanjang tahun 2025. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan balasan atas pengabdian yang terbaik dan keluarganya diberikan kesabaran dan ketabahan,” ujarnya.

Dalam rilis tersebut, Kapolri juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh jajaran Polri atas dedikasi dan kerja keras yang telah ditunjukkan sepanjang tahun 2025. Ia berharap kinerja Polri dapat terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat serta mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.

“Atas nama pimpinan Polri saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya, kepada seluruh personel Polri yang telah berjuang, telah bekerja keras untuk melaksanakan tugas pengabdian dan tugas sebagai Bhayangkara negara dan semoga tugas dan pengabdian yang saudara-saudara semua betul-betul bermanfaat bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan negara. Dan mampu mendukung terwujudnya visi bersama ‘Indonesia Maju, Menuju Indonesia Emas 2045’ yang kita cita-citakan bersama,” katanya.

Lebih lanjut, Kapolri menegaskan bahwa rilis akhir tahun merupakan bentuk pertanggungjawaban sekaligus keterbukaan Polri kepada publik. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi wujud komitmen Polri dalam menjaga akuntabilitas dan transparansi kepada masyarakat.
“Kegiatan ini tentunya menjadi kewajiban Polri sebagai institusi yang selalu terbuka dalam rangka mewujudkan akuntabilitas serta transparansi pada masyarakat,” pungkasnya.

Pertahankan Zero Attack, Densus 88 AT Polri Amankan 51 Tersangka Terorisme Sepanjang Tahun 2025


Jakarta - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mencatat telah mengamankan 51 tersangka kasus tindak pidana terorisme sepanjang tahun 2025.  

Hal itu dipaparkan dalam konferensi pers rilis akhir tahun Polri di Gedung Rupatama, Jakarta Selatan, Selasa (30/12/2025). 

"Jumlah penangkapan pada tahun 2025, sebanyak 51," kata Kabareskrim Polri Komjen Syahardiantono. 

Jumlah penangkapan tersangka terorisme pun tahun ini lebih rendah  jika dibandingkan tahun 2023 sebanyak 147 orang dan tahun 2024 sebesar 55 orang. 

Syahar mengungkapkan, pada tahun 2025 juga tercatat tidak terjadinya aksi terorisme. Zero Terorrism Attacks di Indonesia sudah  berlangsung sejak tahun 2023. 

Densus 88 sendiri melakukan sejumlah strategi soft approach dan hard approach. Di antaranya adalah, deteksi dini, sosialisasi kebangsaan, preventive strike, narasi moderat, pemberdayaan Eks Napi dan keluarga. Kolaborasi Nasional dan Internasional.

Dapat Apresiasi dari Sejumlah Lembaga Survei, Kapolri Minta Jajaran Tak Berpuas Diri


Jakarta - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa kepercayaan publik terhadap Polri terus menguat. Hal itu tercermin dari hasil Survei Litbang Kompas yang menempatkan Polri dalam tiga besar lembaga negara paling dipercaya. Meski demikian, Kapolri menegaskan agar seluruh jajaran tidak berpuas diri.

Pernyataan tersebut disampaikan Kapolri saat rilis akhir tahun 2025 di Mabes Polri, Selasa (30/12/2025). Dalam paparannya, Kapolri mengungkapkan hasil Survei Litbang Kompas yang dirilis pada November 2025.
“Di tingkat nasional, hasil Survei Litbang Kompas yang dirilis pada November 2025 semakin menguatkan kepercayaan publik terhadap Polri. Dalam survei tersebut, Polri masuk dalam tiga besar lembaga negara paling dipercaya oleh masyarakat,” kata Sigit.

Lebih lanjut, Kapolri menjelaskan bahwa Polri juga menempati peringkat pertama sebagai lembaga penegak hukum paling dipercaya, dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

“Bahkan, dalam kategori lembaga penegak hukum, Polri menempati peringkat pertama sebagai lembaga yang paling dipercaya dengan tingkat kepercayaan mencapai 78,2 persen,” ujarnya.

Menurut Kapolri, capaian tersebut mencerminkan meningkatnya legitimasi Polri di mata publik sebagai institusi yang bekerja secara profesional dan akuntabel.
“Capaian ini mencerminkan meningkatnya legitimasi Polri di mata publik sebagai institusi yang bekerja secara profesional dan akuntabel,” ungkapnya.

Kapolri juga menyampaikan bahwa tingkat kepercayaan tersebut sejalan dengan persepsi masyarakat terhadap kondisi keamanan di lingkungan tempat tinggal. Berdasarkan survei, 85 persen responden menyatakan merasa aman, 13,1 persen merasa cukup aman, dan hanya sebagian kecil yang merasa tidak aman.

“Selain itu, 84,1 persen responden menyatakan percaya bahwa Polri mampu melindungi masyarakat di wilayahnya,” jelas Sigit.

Meski meraih apresiasi positif, Kapolri menekankan pentingnya sikap rendah hati dan perbaikan berkelanjutan di internal institusi.

“Hasil penilaian dari lembaga survei riset internasional dan survei nasional tersebut, tentunya saya minta agar seluruh jajaran menyikapinya dengan rasa untuk tidak berpuas diri. Namun harus terus melakukan perbaikan dan evaluasi, secara berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja institusi,” pungkasnya.

Dapat Apresiasi dari Sejumlah Lembaga Survei, Kapolri Minta Jajaran Tak Berpuas Diri


Jakarta - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa kepercayaan publik terhadap Polri terus menguat. Hal itu tercermin dari hasil Survei Litbang Kompas yang menempatkan Polri dalam tiga besar lembaga negara paling dipercaya. Meski demikian, Kapolri menegaskan agar seluruh jajaran tidak berpuas diri.

Pernyataan tersebut disampaikan Kapolri saat rilis akhir tahun 2025 di Mabes Polri, Selasa (30/12/2025). Dalam paparannya, Kapolri mengungkapkan hasil Survei Litbang Kompas yang dirilis pada November 2025.
“Di tingkat nasional, hasil Survei Litbang Kompas yang dirilis pada November 2025 semakin menguatkan kepercayaan publik terhadap Polri. Dalam survei tersebut, Polri masuk dalam tiga besar lembaga negara paling dipercaya oleh masyarakat,” kata Sigit.

Lebih lanjut, Kapolri menjelaskan bahwa Polri juga menempati peringkat pertama sebagai lembaga penegak hukum paling dipercaya, dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

“Bahkan, dalam kategori lembaga penegak hukum, Polri menempati peringkat pertama sebagai lembaga yang paling dipercaya dengan tingkat kepercayaan mencapai 78,2 persen,” ujarnya.

Menurut Kapolri, capaian tersebut mencerminkan meningkatnya legitimasi Polri di mata publik sebagai institusi yang bekerja secara profesional dan akuntabel.
“Capaian ini mencerminkan meningkatnya legitimasi Polri di mata publik sebagai institusi yang bekerja secara profesional dan akuntabel,” ungkapnya.

Kapolri juga menyampaikan bahwa tingkat kepercayaan tersebut sejalan dengan persepsi masyarakat terhadap kondisi keamanan di lingkungan tempat tinggal. Berdasarkan survei, 85 persen responden menyatakan merasa aman, 13,1 persen merasa cukup aman, dan hanya sebagian kecil yang merasa tidak aman.

“Selain itu, 84,1 persen responden menyatakan percaya bahwa Polri mampu melindungi masyarakat di wilayahnya,” jelas Sigit.

Meski meraih apresiasi positif, Kapolri menekankan pentingnya sikap rendah hati dan perbaikan berkelanjutan di internal institusi.

“Hasil penilaian dari lembaga survei riset internasional dan survei nasional tersebut, tentunya saya minta agar seluruh jajaran menyikapinya dengan rasa untuk tidak berpuas diri. Namun harus terus melakukan perbaikan dan evaluasi, secara berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja institusi,” pungkasnya.