Madiun - Korem 081/DSJ menggelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-78, bertempat di Halaman Makorem, Jl. Pahlawan No. 50 Kota Madiun, Jumat (10/11/2023). Dalam peringatan yang mengusung tema "Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan", Kasrem 081/DSJ, Letkol Inf Yuli Eko Purwanto yang bertindak sebagai Irup membacakan amanat dari Mensos RI, Tri Rismaharini.
Mensos mengungkapkan, tema ini diangkat melalui renungan yang mendalam untuk menjawab ancaman penjajahan modern yang kian nyata. Mengingat Indonesia merupakan pasar yang besar dan dikarunia begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa, seperti tanah yang subur, hasil laut yang melimpah, kandungan bumi yang menyimpan beragam mineral.
Inilah yang menurutnya, menjadi tantangan yang sesungguhnya bagi penerus untuk mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan bangsa dan negara.
Meski demikian, mantan Walikota Surabaya itu mengatakan, hal itu akan dapat dijawab dan teratasi dengan mewarisi nilai-nilai perjuangan dari para pahlawan.
"Ancaman dan tantangan ini akan kita taklukkan dengan berbekal semangat yang sama seperti dicontohkan para pejuang 10 November 1945. Tidak mudah memang, tapi pasti bisa. Karena Pahlawan Bangsa telah mengajarkan kita nilai-nilai perjuangan. Nilai yang jika kita ikuti niscaya membawa jejak kemenangan," kata Kasrem saat membacakan amanat tertulis tersebut.
Lanjut Mensos mengungkapkan, para pahlawan telah mengajarkan kepada kita bahwa, kita bukan bangsa pecundang. Kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah. Sebesar apapun ancaman dan tantangan akan kita hadapi dengan tangan mengepal dan dada menggelora.
Walau hanya dengan berbekal bambu runcing, dijelaskannya, para pahlawan dalam pertempuran 10 November di Surabaya menghadapi musuh yang merupakan pemenang perang dunia dengan persenjataan terbaiknya.
Saat itu menurutnya, rakyat bergandeng tangan dengan para tokoh masyarakat dan pemuka agama berikut pengikutnya, bersama laskar-laskar pemuda dan pejuang dari seantero Nusantara, semuanya melebur menjadi satu dengan membulatkan tekad merdeka atau mati.
Untuk itu, Mensos mengajak untuk terus bersyukur, karena saat ini semangat untuk berantas kebodohan dan perangi kemiskinan dapat dilihat dan dirasakan denyutnya di seluruh pelosok Negeri.
Mensos juga menilai, semangat yang berasal dari nilai perjuangan Pahlawan Bangsa di tahun 1945 adalah semangat yang membawa kita menolak kalah dan menyerah pada keadaan. Sehingga melalui semangat itu diharapkan akan dapat menyatukan dalam upaya mewujudkan kehidupan kebangsaan yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Serta memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mewujudkan masa depan yang lebih baik.