Senin, 13 November 2023

Ketum DPP BAPERA: Indonesia Ingin Menjadi Poros Maritim Dunia Harus di Kampanyekan dengan Massif, Hal Ini Belum Terwujud



Jakarta - Indonesia yang harusnya menjadi poros Maritim dunia, mengapa  belum bisa terwujud. nenek moyang kita dulu bisa mewujudkannya kok, ungkap Fahd  A Rafiq di Jakarta pada senin, (13/11). 

Ketum DPP Bapera mengatakan, "kita mencontoh kerajaan goa, aslinya kan hanya kerajaan pedalaman. Akhirnya goa membuat kapal dengan banyak dan jadi kerajaan pesisir. Dan dirubahlah visi negaranya yang tadinya berfikir tentang Padi, agraris, dan logo kerajaannya dirubah jadi kapal layar dan sejenisnya", ungkapnya. 

Mantan ketum DPP KNPI menambahkan, "Kondisi global menjelang perang dunia ke III Nasionalisme setiap negara sedang  bangkit, dan hampir semua negara saat ini kembali membicarakan romantisme kehebatan negaranya di masa lalu, termasuk Indonesia", tutunya.


Jadi, Apa yang dimiliki musuh kita juga harus miliki. Contoh yang tadinya tidak paham diplomatik antar laut akhirnya membuka hubungan. Jadi nenek moyang kita dahulu lawan kita punya apa kita juga harus punya, jika melihat kondisi  sekarang Indonesia yang tadinya belum punya kapal Induk, Kapal bawah permukaan, drone jarak jauh, senjata satelit, dan senjata canggih lain kita juga harus miliki, tegasnya. 


149 tahun kerajaan goa menjadi kerajaan maritim besar hingga belanda datang. Raja Gowa saat itu kena prank VOC pada  perjanjian bongaya dan akibatnya dipaksa untuk semua orang yang ahli bikin kapal khususnya masyarakat bajo itu ditarik menjadi tentara belanda. Jadi yang tadinya orang kita punya ahli kapal jadi habis karena jadi tentara semua. Dan juga kita tidak boleh punya kapal sekian ton panjang dan ukurannya dibatasi, karena perjanjian bongaya itu akhirnya kita jadi mundur.


Seperti yang saya katakan sebelumnya, pada perjanjian bongaya merugikan Indonesia, kita harus minta ganti rugi, kemampuan membuat kapal, teknologi kita yang udah hebat sekali di gowa, jepara, lasem dan harus ada ganti rugi dari pihak kerajaan belanda.


Jika kita melihat  IKN (Ibu Kota Negara) lambangnya ternyata pohon, daun, bunga, sungai, semua adalah unsur darat. Jadi jika indonesia ingin menjadi the maritim power lagi harus rubah visi dan misi IKN, kita pindah ibu kota ternyata fisiknya tidak beda dengan apa yang ada di jakarta, jadi usul saya pemerintah merubah logo dan visi misi IKN agar indonesia fokus pada poros maritim dunia. Tegasnya. 


Informasi yang saya dapat, Indonesia sudah memiliki kemampuan membuat kapal selam sendiri di tahun 1945 an dan itu ada sketsanya, pembuatan kapal selam oleh angkatan Laut  dan ada buktinya. Begitu ketahuan belanda dibunuh semuanya yang mampu bikin kapal selam itu. 


Mantan Ketum PP AMPG ini mengatakan, "Indonesia dalam menulis sejarah bangsanya tidak balas dendam pada negara penjajah, padahal Korea Selatan sangat dendam sekali pada Jepang dan dendamnya itu positif, saya ingin mengalahkan jepang, dan hari ini terbukti Korsel Growth Ekonominya sudah mengalahkan jepang. Begitu juga sebaliknya di jepang tidak  boleh ada mobil Korea, sebenarnya ini adalah contoh negeri dan Bangsa yang punya integritas", ungkapnya.


Anehnya masyarakat Indonesia jika ada produk dalam negeri itu pasti di bully habis, padahal sejak zaman orde baru kampanye cintai produk dalam negeri itu sangat masif di kampanyekan. Disisi lain indonesia masih mengidap penyakit inferior complex (tidak percaya sama diri sendiri). contoh ketika Bapak Presiden BJ habibi buat pesawat Gatot Kaca N 250  di bully sendiri sama anak bangsanya. Dan ini tidak boleh terjadi lagi, ungkapnya.


Mantan Ketum Gema MKGR ini menambahkan, "Percepatan Road Map pertahanan Indonesia begitu kuat dan menganggap ancaman itu nyata dan ada. Kemlu tidak pernah menyebut Aukus, the quad itu ancaman tidak? Sebuah negara harusnya sudah punya sesuatu, bahwa masalah yang disebutkan tadi itu ancaman, harusnya sebuah negara punya body find threat menentukan ini adalah ancaman. Sekarang tidak ada lagi lembaga negara yang menentukan itu ancaman.


Dulu ada istilah AGHT (Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan )  dan saat ini cuma lebih ke non militer Seperti bencana alam dan yang paling buruk itu terorisme. Tapi yang jadi ancaman militer kita tidak pernah berani nyatakan, bahwa ini adalah lawan kita. Dan yang menyatakan musuh kita ada di barat, di timur itu tidak ada.


 Saat ini yang harus kita perhatikan adalah perdagangan dunia. Singapura hari ini pelabuhannya sudah setengah robotic. Port singapure hari ini sudah bangun full robotic. Lalu kita mau diam saja. Sementara kita mau jadi poros maritim dunia, yang artinya kita buat transaksi dagang juga dengan teknologi canggih, tutup Ketua Ormas DPP Partai Golkar. 

Penulis: ASW

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.