Jakarta Utara – Dalam rangka meningkatkan kesiapan pengamanan arus mudik dan perayaan Idul Fitri 1446 H, Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol. H. Ahmad Fuady, S.H., S.I.K., M.H., memimpin Latihan Praoperasi Ketupat Jaya 2025 yang digelar di Rupatama Lantai 3 Polres Metro Jakarta Utara pada Kamis (20/3).
Latihan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat utama (PJU) dan personel yang terlibat dalam operasi tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan seluruh personel dalam mengamankan jalannya mudik Lebaran serta menjaga ketertiban masyarakat selama perayaan Idul Fitri.
Dalam sambutannya, Kapolres menegaskan bahwa Operasi Ketupat Jaya merupakan agenda tahunan yang menyesuaikan dengan dinamika dan kondisi terkini di masyarakat. Tahun ini, operasi akan berlangsung selama 17 hari di delapan Polda, lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 12 hari.
"Kita telah menyiapkan 6 Pos Pengamanan (Pospam), 1 Pos Pelayanan (Posyan), dan 1 Pos Terpadu di berbagai titik strategis. Saya harap personel yang bertugas memahami sasaran operasi, cara bertindak, dan kendali agar pelaksanaan berjalan lancar," ujar Kombes Pol. Ahmad Fuady.
Beliau juga mengingatkan pentingnya pelayanan prima kepada masyarakat, terutama dalam memberikan rasa aman kepada pemudik. “Pastikan semua Pos dibuat senyaman mungkin agar petugas bisa bekerja optimal. Jaga sinergi dengan TNI dan tiga pilar lainnya,” tambahnya.
Sejumlah pemaparan dari masing-masing satuan tugas turut disampaikan, di antaranya:
* Bagops Polres Metro Jakarta Utara melaporkan bahwa 58 personel akan disebar ke berbagai titik pengamanan, termasuk di wilayah PIK, Ancol, Tanjung Priok, Cilincing, Koja, dan Kelapa Gading.
* Sat Intelkam menyoroti potensi gangguan keamanan seperti kriminalitas jalanan, aksi unjuk rasa, hingga kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Selain itu, pengamanan akan difokuskan pada 343 masjid dan 6 lokasi lapangan yang menjadi titik utama ibadah dan perayaan Idul Fitri.
* Sat Samapta menyiapkan strategi pengamanan di area publik yang rawan kejahatan, seperti bank, terminal, dan pusat perbelanjaan, terutama menghadapi lonjakan aktivitas menjelang Lebaran.
* Sat Lantas mengungkap bahwa akan ada 4 pembatasan gerbang tol serta pengamanan ekstra di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, yang diprediksi mengalami lonjakan pengunjung pada puncak arus balik.
* Sat Reskrim menyoroti ancaman kejahatan, termasuk curanmor, perampokan, hingga aksi premanisme, dengan strategi penindakan yang lebih ketat.
* Ban Ops menekankan pentingnya kesiapan personel, termasuk dukungan peralatan dan komunikasi selama operasi berlangsung.
Menutup kegiatan, Wakapolres Metro Jakarta Utara, AKBP James H. Hutajulu, S.I.K., S.H., M.H., M.I.K., menekankan bahwa seluruh personel harus benar-benar siap menghadapi tantangan operasi.
“Koordinasi dan komunikasi sangat penting. Setiap Pos harus memiliki HT tambahan untuk mempercepat respons di lapangan. Selain itu, pengecekan personel serta kelengkapan aplikasi SOT harus dilakukan sebelum operasi dimulai,” tegasnya.
Beliau juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap pengemudi bus dan truk di Terminal Tanjung Priok dengan melakukan tes urine untuk mencegah kecelakaan akibat faktor human error.
Latihan Praoperasi Ketupat Jaya 2025 berlangsung dengan lancar dan sukses. Kapolres Metro Jakarta Utara secara resmi membuka latihan dan mengingatkan seluruh personel untuk menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme.
Dengan strategi yang matang dan koordinasi yang solid, diharapkan Operasi Ketupat Jaya 2025 dapat berjalan dengan baik, menciptakan suasana aman dan kondusif bagi masyarakat yang merayakan Idul Fitri.